Pendidikan karakter bangsa adalah suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan
,kesadaran atau kemauan,dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut,baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun
kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.Sosialisasi pendidikan
karakterdan pekerti bangsa dalam pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa .Pendidikan nasional
bertujuan untuk berkembangbya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,berakhlak mulia, cakap,kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
.Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional ,jelas bahwa pendidikan di
setiap jenjang termasuk di sekolah dasar ,sekolah menengah pertama , dan
sekolah lanjutan atas harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai
tujuan tersebut.
Hal tersebut berkaitan
dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing,
beretika,bermoral,bersopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat .Kesuksesan
seseorang tidak ditentukan oleh pendidikan dan kemampuan teknis
sajatetapi,mengungkapkan kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard
skill dan sisanya 80% soft skill.Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan
karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.Karakter merupakan
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan segala hal .Pendidikan
karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakterwarga sekolah yang
meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan serta tindakannya.Dalam
karakter pendidikan semua komponen harus dilibatkan termasuk isi
kurikulum,proses pembelajaran dan penilaian ,kualitas hubungan ,pengelolaan
mata pelajaran ,pengelolaan sekolah , pelaksanaan aktivitas ko-kulikuler
,pemberdayaan sarana dan prasarana,pembiayaan dan etos kerja seluruh warga dan
lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di
Indonesia,apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan
pengembangan kurikulum (KTSP) ,dan implementasi pembelajaran dan penilaian di
sekolah ,tujuan pendidikan di lembaga se kolah sebenarnya dapat dicapai dengan
baik Pembinaan karakter juga masuk dalam pembinaan materi yang harus diajarkan
dan direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.Permasalahannya ,pendidikan karakter di sekolah selama ini baru
menyentuh tingkat pengenalan norma atau nilai-niali ,dan belum pada tingkatan
internalisasi tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu
karakter bangsa ,kementrian pendidikan nasional mengembangkan grand design
pendidikan karakter untuk setiap jalur jenjang dan jenis satuan
pendidikan.Grand design menjadikan rujukan konseptual dan operasi
pengembangan,pelaksanaan,pelaksanaan dan penilaian pada setiap jalur dan
jenjang pendidikan.
Konfigurasi karakter
dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial kultural tersebut.Olah
pikir,dan olahraga kinestetik.Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter
perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.Selama ini,
pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberi
konstribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan
karakter peserta didik.Kesibukan dan aktivitas kerja orangtua yang relatif
tinggi,kurangnya pemahaman orangtua dalam mendidik di lingkungan
keluarga,pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar,dan pengaruh sosial media
elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan
pencapaian hasil belajar peserta didik.Salah satu alternatif mengatasi
permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu
memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga
dengan pendidikan formal di sekolah .
Dalam hal ini waktu belajarpeserta didik di sekolah perlu
dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai,terutama dalam
pembentukan karakter peserta didik.Pendidikan karakterdapat diintegritaskan
dalam pembelajaran dalam setiap mata pelajaran.Materi pembelajaran yang
berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu
dikembangkan ,diimplementasikan dikaitkan dengan konteks kehidupan dalam
sehari-hari.Dengan demikian pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya
tataran kognitif,tetapi menyentuh pada internalisasi,dan pengamalan nyata dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari dalam masyarakat.Kegiatan ekstrakulikuler
yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media untuk
pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik.Kegiatan ekstrakulikuler
merupakan kegiatan luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta
didik.Banyak sekali sesuatu yang dapat dijadikan sarana sebagai jembatan
pengembangan karakter bangsa.
Sasaran
pendidikan karakter adalah seluruh Lembaga Sekolah di Indonesia negeri maupun
swasta. Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan
administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah
yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik
dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke
sekolah-sekolah lainnya.
Melalui
program ini diharapkan para lulusan memiliki keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi
akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai
norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan
karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar