Rabu, 04 Desember 2013

Pendidikan Karakter Bangsa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7zb9tu1Vi9CKDbVn6bIshC9pzV_jVylh6IMeDUtfavGYFntwhJhPbvr_TKDs5cxBUi3Zjs6M4uOD7BRLF8HBHrBb0q5n9buMg2Kq-YwnBQzLdhXLK8iYCPy64ZYpCczMYI4Dk1wGl6H82/s1600/DSC00258.JPG

Pendidikan karakter bangsa adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan ,kesadaran atau kemauan,dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut,baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.Sosialisasi pendidikan karakterdan pekerti bangsa dalam pasal 3 yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa .Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangbya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,berakhlak mulia, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab .Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional ,jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang termasuk di sekolah dasar ,sekolah menengah pertama , dan sekolah lanjutan atas harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut.
 Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika,bermoral,bersopan santun, dan berinteraksi dengan masyarakat .Kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh pendidikan dan kemampuan teknis sajatetapi,mengungkapkan kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% soft skill.Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik sangat penting untuk ditingkatkan.Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan segala hal .Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakterwarga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan serta tindakannya.Dalam karakter pendidikan semua komponen harus dilibatkan termasuk isi kurikulum,proses pembelajaran dan penilaian ,kualitas hubungan ,pengelolaan mata pelajaran ,pengelolaan sekolah , pelaksanaan aktivitas ko-kulikuler ,pemberdayaan sarana dan prasarana,pembiayaan dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik pendidikan di Indonesia,apabila dilihat dari standar nasional pendidikan yang menjadi acuan pengembangan kurikulum (KTSP) ,dan implementasi pembelajaran dan penilaian di sekolah ,tujuan pendidikan di lembaga se kolah sebenarnya dapat dicapai dengan baik Pembinaan karakter juga masuk dalam pembinaan materi yang harus diajarkan dan direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.Permasalahannya ,pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh tingkat pengenalan norma atau nilai-niali ,dan belum pada tingkatan internalisasi  tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu karakter bangsa ,kementrian pendidikan nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur jenjang dan jenis satuan pendidikan.Grand design menjadikan rujukan konseptual dan operasi pengembangan,pelaksanaan,pelaksanaan dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan.
 Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosial kultural tersebut.Olah pikir,dan olahraga kinestetik.Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu pada grand design tersebut.Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan keluarga belum memberi konstribusi berarti dalam mendukung pencapaian kompetensi dan pembentukan karakter peserta didik.Kesibukan dan aktivitas kerja orangtua yang relatif tinggi,kurangnya pemahaman orangtua dalam mendidik di lingkungan keluarga,pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar,dan pengaruh sosial media elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Salah satu alternatif mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, yaitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan informal lingkungan keluarga dengan pendidikan formal di sekolah .
Dalam hal ini waktu belajarpeserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat dicapai,terutama dalam pembentukan karakter peserta didik.Pendidikan karakterdapat diintegritaskan dalam pembelajaran dalam setiap mata pelajaran.Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan ,diimplementasikan dikaitkan dengan konteks kehidupan dalam sehari-hari.Dengan demikian pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya tataran kognitif,tetapi menyentuh pada internalisasi,dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari dalam masyarakat.Kegiatan ekstrakulikuler yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media untuk pembinaan karakter dan peningkatan mutu akademik.Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan luar sekolah untuk membantu pengembangan peserta didik.Banyak sekali sesuatu yang dapat dijadikan sarana sebagai jembatan pengembangan karakter bangsa.
Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh Lembaga Sekolah di Indonesia negeri maupun swasta.  Semua warga sekolah, meliputi para peserta didik, guru, karyawan administrasi, dan pimpinan sekolah menjadi sasaran program ini. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dijadikan sebagai best practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.


Melalui program ini diharapkan para lulusan  memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar